Pengharapan dalam Kristus (Manusia dan Harapan)



Harapan atau asa adalah bentuk dasar dari kepercayaan akan sesuatu yang diinginkan akan didapatkan atau suatu kejadian akan bebuah kebaikan di waktu yang akan datang. Pada umumnya harapan berbentuk abstrak, tidak tampak, namun diyakini bahkan terkadang, dibatin dan dijadikan sugesti agar terwujud. Namun adakalanya harapan tertumpu pada seseorang atau sesuatu. Pada praktiknya banyak orang mencoba menjadikan harapannya menjadi nyata dengan cara berdoa atau berusaha.

Sering kali orang-orang menjadikan harapan sebagai motivasi untuk menjalani hidup mereka. Seya sendiri sebagai seorang Kristen selalu diajarkan untuk tetap menaruh harapan kepada Kristus, jika kita tidak mempunyai harapan di dalam Kristus maka kita akan hanya memikirkan tentang pencapaian dan peningkatan diri sendiri. Dengan kata lain, harapan adalah akar bertumbuhnya benih Kristen yang mengutamakan kasih dan pengorbanann. Hal ini hanya akan terjadi jika kita membiarkan Tuhan yang mengambil alih hidup kita dan tidak berusaha mengatur hidup kita dengan kekuatan yang ada pada kita.

Lalu apa perbedaan antara harapan di dalam Kristus dengan harapan pada umumnya?
Kata harapan biasanya menggambarkan hasil yang diinginkan dari suatu kejadian. Biasanya kita berkata, “Saya tidak tahu apa yang akan terjadi, tapi saya berharap hal itu akan terjadi.”
Ketika kita membaca kata “harapan” di dalam Alkitab (seperti dalam 1 Pet 1:13 “… letakkanlah pengharapanmu seluruhnya atas kasih karunia yang dianugerahkan kepadamu pada waktu penyataan Yesus Kristus.”)

Harapan di sini bukanlah apa yang kita inginkan terjadi tapi merupakan harapan akan sesuatu yang pasti akan terjadi dan kita menaruh harapan sepenuhnya kepada janji-janji itu. Harapan dalam iman Kristen adalah kepastian bahwa sesuatu itu akan terjadi karena Tuhan sudah menjanjikannya.
Bagaimanakah kita membangun harapan itu? Harapan adalah bagian dari iman. Karena itu, John Piper dalam website desiringGod.org berpesan bahwa harapan adalah iman di masa mendatang.
Jadi kebanyakan iman adalah harapan. Alkitab berkata, “Iman datang dari pendengaran akan Firman Tuhan” (Rm 10:17).

Ini menunjukkan bahwa harapan, sama seperti iman, juga menguatkan kita karena Firman Allah yang kita dengar.

Harapan ada setelah kita membaca janji-janji Allah dan melihat bagaimana penebusan Kristus.
Rm 8:32 berkata, “Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?”

Wow, jadi kenapa kita harus membaca Alkitab untuk iman kita adalah, apa yang dilakukan Kristus untuk kita dalam kondisi berdosa yang memungkinkan kita jadi tahu akan penghakiman sebelum mengenal Dia dan semua hal yang baik yang Tuhan sediakan.

Dan jawabannya adalah Kristus mati buat kita, bangkit lagi, dan semua janji Tuhan adalah “Iya” dalam hidup kita.

Sumber : christianpost /www.jawaban.com






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Stadion Aquatic Center GBK Karya Arsitek IAI Andra Matin

Konsep Bangunan Lotte World Tower

Hubungan Arsitektur dengan Masalah Sosial